Ilmu Tauhid

Cahaya Tauhid

Ahlussunah Wal Jama’ah

اهل السنة والجماعة

HUKUM AKAL ( Nur At-Tauhid )

قال سيدي الشيخ عبد الله الهرري رحمه الله تعالى :

لحكم العقلي ثلاثة أقسام وجوب واستحالة وجواز.

فالواجب العقلي ما لا يتصور في العقل عدمه

والمستحيل العقلي ما لا يتصور في العقل وجوده.والجائز العقلي ما يتصور في العقل وجوده تارة وعدمه تارة

وكل واحد من الأقسام الثلاثة إما وأما نظري.

فالواجب الضروري ما لا يحتاج في معرفته إلى فكر وتأمل ككون الجرم متحيزا أي شاغلا للفراغ وأن الواحد نصف الإثنين. والنظري ما يعرف بالتأمل كتنزه الله عن المكان.

والمستحيل الضروري كخلو الجسم عن الحركة والسكون معا. ومثال المستحيل النظري كون الله تعالى جرما يأخذ قدرا من الفراغ.

والجائز الضروري كاتصاف الجرم بخصوص الحركة مثلا فإن العقل يدرك ابتداء من دون تفكر ونظر صحة وجودها للجسم وعدمها. ومثال الجائز النظري تعذيب المطيع الذي لم يعص فإن العقل يجيزه بالنظر لذاته ولكن يحيله لوعده الله له بالإنجاز من عذابه.

:

Syarah :

Telah berkata Sayidiy Syeih Abdullah biin Muhammad Al _Harariy Al' Abdari :

Bahwasanya apapun yang di temukan oleh akal (hukum akal) ,itu tidak keluar dari tiga sifat.Yakni Adakalanya Wajib, Mustahi, atau Jaiz.

* Wajib secara akal Adalah perkara yang tidak di benarkan oleh akal tiadanya.Artinya akal hanya membenarkan adanya atau tetapnya.
* Mustahil menurut akal adalah perkara yang tidak di benarkan oleh akal akan adanya. artinya akal hanya membenarkan tiadanya atau nafinya.
* Jaiz menurut akal adalah perkara yang di benarkan oleh akal adanya dan tiadanya. Secara bergantian . Tidak secara bersamaan,ada dan tiada kalau demikian (bersaamaan) maka masuk dalam katagori Mustahil akal.

Masing- masing dari tiga sifat hukum akal itu di bagi dua.Ya'ni,adakalanya dloruriy adakalanya Nadzori.

* wajib Dloruriy : Perkara yang di temukan oleh akal tanpa melalui berfikir dan pembuktian dalil Misalnya,benda menempati ruang dimensi secukupnya.Manusia menempati ruang secukupnya manusia itu sendiri (dzatnya). Batu menempati ruang secukupnya . air menepati ruang secukupnya dan lain sebagainya. Artinya kalau kita duduk di atas kursi maka tempat kita bukan pada kursi akan tetapi ruang dimensi seukuran dzat badan kita. Begitu juga kursinya. keduanya menempati ruangnya masing. Ini adalah contoh Wajib Akli doruriy.
* Wajib Nadzori : adalah perkara yang ditemukan wajibnya oleh akal melalui proses berfikir dan pembuktian dalil secara akal. Contoh sucinya (tiadanya)tempat bagi allah ta'ala maka akal menmukan wajibnya setalah melalui proses berfikir dan pembuktian dalil akal. Baik secara ijmal ataupun tafshil.
* Mustahil Dloruriy :Adalah siatu perkara yang di temukan mustahilnya oleh akal tanpa melalui berfikir sebagaimana contoh Benda tidak bergerak dan diam secara bersamaan.
* Mustahil nadzori adalh yang ditemukan mustahilnya melalui proses berfikir sebagimana mengetahui mustailnya Allah ta'ala berrsifat benda,naik atau turun , duduk,berdiri , wajah dan lain sebagainya dari persamaan dengan perkara yang baru. AKal tidak secara tiba - tiba memustahilkan sebelum melalui berfikir dan melihat beberapa dalil akli.
* Jaiz Dloruri :adalah perkara yang ditemukan bolehnya oleh akal tanpa melalui proses berfikir sebagaimana benda bergerak. akal mengesahkan tiadanya bergerak pada benda tersebut tanpa di dahului dengan proses pembuktian berfikir.
* Jaiz nadzori : adalah perkara yang di temukan kebolehanya, melalui proses pemikiran,artinya dibutuhkan pemikiran dalil akli yang menunjukan kebolehanya.Misalnya, di siksanya seorang mukmin yang ta'at. Maka itu kalau di niisbatkan pada allah ta'ala adalah jaiz. Akan tetapi setelah akal melihat dalil syara'., maka akal menemukan mustahil hal itu terjadi karena janji allah subahanhu wa ta'ala terhadap keselamatan orang yang ta'aat lepadaNya. Berfikirlah..!

Mudah-mudahan Allah ta'ala memberi pertolongan kepada kita untuk muwafaqoh dengan hukum akal dan Syara'. Amiiin Ya robbal A'lamiin Bi jaahil Musthofa Muhammdin Sallallahu Alaihi Wasallam.

http://naamyesss.blogspot.com/2010_09_26_archive.html

Menetapkan barunya Alam

الحمد لله الذي جعل الاشاعرة والماتردية حاملين لراية التوحيد والاسلام والصلاة والسلام على سيدنا محمد الذي استنقذنا من عبادة الاوثان والاصنام وعلى اله وصحبه البررة الكرام Agar akal kita menemukan sifat Baru bagi alam,Maka kita mesti tahu devinisi Alam itu sendiri. Alam adalah perkara selain yang di temukan oleh akal Wajib Wujudnya.Semua yang selain Wajibul wujud baik berupa jirim atau sifat arodnya (atau yang bukan keduanya,kalau ada) tentu adalah jaiz wujudnya.Perkara yang jaiz,wujudnya pasti baru.Jadi dapat di ambil kesimpulan/natijah/buah pikiran bahwa

* alam adalah baru.

* selain allah ta'ala adlah baru

* jaiz,wujudnya adalah baru

* Sifat iftiqor pada Hawadits

Sebagaimana yangkita maklumi bahwa pada dasarnya hawadits itu adalah perkara jaiz atau dalam kata lain,hawadits adalah nama lain dari pada jaiz yang maujud/ada.Sedangkan perkara jaiz yang tidak ada(adam) tidak bisa di sebut baru. sedangkan Hakikat/nafsiyahnya Jaiz adalah menerima ada dan tidak ada.Jadi,bagi si jaiz nisbat kepada ada dan tiada adalah sama.Salah satu dari wujud atau adamnya jaiz tidak ada yang unggul sama sekali.Drajat kebolehannya Sama . Kalau kemudian si Jaiz tersebut Tahu-tahu berubah jadi wujud,maka tentu wujudnya tersebut membutuhkan yang selain dzatnya yang mewujudkan dan yang menahsis wujudnya dari pada adamnya.Sebab dia mustahil wujud dengan sendirinya.Karena dia dengan adamnya adalah sama.Tidak lain Dia adalah yang wajib wujudnya yaitu Allah Subhanahu Wa ta'ala dengan qudrat irodatnya.Subhanalloh... قال الله تعالى والله خلقكم وما تعملون ٍ

http://naamyesss.blogspot.com/search/label/Nadzor%20Dalil

Pembuktian bahwa Alam Semesta adalah Wujud yang Baru.

Telah di nyatakan sebelumnya bahwa Alam adalah yag selain Wajibul Wujud (ما سوى الله )
. Sudah barang tentu bahwa alam adalah Jaiz wujudnya.Karena kaedah Akal menyatakan bahwasanya Wujud itu hanya ada dua.Ya'ni : 1.Wujud yang tidak menerima tiada. 2.Wujud yang menerima tiada. Yang pertama di sebut Wajibul wujud dan yang kedua di sebut Jaizul wujud atau mumkinul Wujud.Singkatnya, wujud ada yang wajib dan ada yang jaiz Jaizul wujud,ada dua macam 1.Wujud yang bertempat pada dzatnya sendiri. 2.Wujud yang berdiri/membutuhkan pada dzat yang bertempat pada dzatnya sendiri (membutuhkan dzat lain). Yang pertama di sebut DZAT JIRIM sedang yang kedua di sebut SIFAT/ARODL. Nah,kita akan melihat Jirim dan arodlnya saja karena hanya dari sinilah kita bisa menetapkan barunya alam semesta. Langkah pertama adalah mengetahui bahwa aradl adalah bukan jirim.Dia adalah selain jirim. Arad adalh sifat sedangkan jirim adalah dzat. langkah yang kedua adalah mengetahui bahwa Arad, tidak bisa berdiri dengan sendirinya.Adakah setiap orang yang berakal menyaksikan arad ada tanpa adanya jirim???. kita ambil saja contoh arodl yang sudah di maklumi tanpa susah mencari yaitu GERAK dan DIAM. Adakah sifat gerak muncul tanpa adanya jirim?.. Langkah yang ketiga adalah mengetahui bahwa ARADL tidak bisa pindah dari posisinya pada satu jirim ke jirim yang lainnya.Ketika jirim sedang bergerak kemudian berganti diam lantas gerak tersebut tidak ada pada jirim tersebut maka itu bukan berarti gerak telah berpindah.Apa alasannya?.Karena berpindah sama halnya dengan berpisah dari jirim. sedangkan itu sebagaimana keterangan tersebut diatas adalah mustahil akli. Langkah yang keempat adalah mengetahui bahwa gerak tidak bersembunyi pada jirim yang diam dan begitu sebaliknya. Apa buktinya? karena karena gerak dan diam adalah kedua sifat yang saling berlawanan. Artinya tidak bisa di katakan "jirim sedang bergerak dan diam" (secara bersamaan dalam satu zaman dan waktu). jadi mau atau tidak mau, aradl harus ADAM/tiada. Langkah yang kelima adalah mengetahu bahwa sesuatu yang Wujud telah di ketahui adamnya, tak bisa di sebut wajib wujud atau qodim. karena qodim adalah Wujud tidak menerima adam. Artinya arad yang telah kita saksikan bersama akan Adamnya/tiadanya,bukanlah qodim.Kalau bukan qodim,tentu adalah baru.begitulah hukum akal. Langkah yang keenam adalah mengetahui bahwasanya Jirim dan Aradl tidak bisa saling berpisah. Tidak boleh di katakan ada jirim tidak ada arodnya atau sebaliknya.Kalau tadi di tetapkan bahwa arod itu wajib barunya maka jirimnya tentu mengikuti. sama-sama baru (mulazamah). Langkah yang ketujuh adalah mengetahui mustahilnya hawadits tidak bermula. mengapa perlu diketahui? Karena sebagian kaum mengatakan (setelah mendengar beberapa hujjah di atas) bahwa alam ini adalah Baru yang tidak bermula. Aneh memang,tapi itulah kenyataan yang keluar dari mulut mereka kaum Falasifah,Wahhabiyyah Mujassimah,Mu'tazilah dan lain sebagainya. Mereka mengatakan bahwa sebelum gerak atau diam itu muncul,sudah ada sebelumnya."tidak ada gerak kecuali ada gerak sebelumnya dan seterusnya sampai tak terhingga.Begitu juga sesudahnya(gerak atau diam)"tidak ada gerak atau diam kecuali sesudahnya juga gerak atau diam sesamanya.Iulah yangmereka maksud dari Hawadits/baru yang tidak bermula alias QOdim. Kita katakan pada mereka"Dimanakah gerak/diam sebelumnya atau sesudahnya itu? Berpisah dari jirimnyakah? atau Bersembunyi di balik lawanya? atau menunggu sendirian tanpa jirim ?. Semua itu Mustahil bukan? Tujuh pengetahuan tersebut di kenal oleh para ulama ahli kalam ahlussunnah di sebut Matolib Sab'ah (tujuh pencarian).Di katakan bahwa barang siapa yang mengetahui matolib sab'ah tersebut maka dia selamat dari tujuh pintu neraka jahannam. Wallohul Muwaffiq.

http://naamyesss.blogspot.com/search/label/Nadzor%20Dalil