Ilmu Tauhid

Cahaya Tauhid

Ahlussunah Wal Jama’ah

اهل السنة والجماعة

Menetapkan barunya Alam

الحمد لله الذي جعل الاشاعرة والماتردية حاملين لراية التوحيد والاسلام والصلاة والسلام على سيدنا محمد الذي استنقذنا من عبادة الاوثان والاصنام وعلى اله وصحبه البررة الكرام Agar akal kita menemukan sifat Baru bagi alam,Maka kita mesti tahu devinisi Alam itu sendiri. Alam adalah perkara selain yang di temukan oleh akal Wajib Wujudnya.Semua yang selain Wajibul wujud baik berupa jirim atau sifat arodnya (atau yang bukan keduanya,kalau ada) tentu adalah jaiz wujudnya.Perkara yang jaiz,wujudnya pasti baru.Jadi dapat di ambil kesimpulan/natijah/buah pikiran bahwa

* alam adalah baru.

* selain allah ta'ala adlah baru

* jaiz,wujudnya adalah baru

* Sifat iftiqor pada Hawadits

Sebagaimana yangkita maklumi bahwa pada dasarnya hawadits itu adalah perkara jaiz atau dalam kata lain,hawadits adalah nama lain dari pada jaiz yang maujud/ada.Sedangkan perkara jaiz yang tidak ada(adam) tidak bisa di sebut baru. sedangkan Hakikat/nafsiyahnya Jaiz adalah menerima ada dan tidak ada.Jadi,bagi si jaiz nisbat kepada ada dan tiada adalah sama.Salah satu dari wujud atau adamnya jaiz tidak ada yang unggul sama sekali.Drajat kebolehannya Sama . Kalau kemudian si Jaiz tersebut Tahu-tahu berubah jadi wujud,maka tentu wujudnya tersebut membutuhkan yang selain dzatnya yang mewujudkan dan yang menahsis wujudnya dari pada adamnya.Sebab dia mustahil wujud dengan sendirinya.Karena dia dengan adamnya adalah sama.Tidak lain Dia adalah yang wajib wujudnya yaitu Allah Subhanahu Wa ta'ala dengan qudrat irodatnya.Subhanalloh... قال الله تعالى والله خلقكم وما تعملون ٍ

http://naamyesss.blogspot.com/search/label/Nadzor%20Dalil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar