Ilmu Tauhid

Cahaya Tauhid

Ahlussunah Wal Jama’ah

اهل السنة والجماعة

Pembuktian bahwa Alam Semesta adalah Wujud yang Baru.

Telah di nyatakan sebelumnya bahwa Alam adalah yag selain Wajibul Wujud (ما سوى الله )
. Sudah barang tentu bahwa alam adalah Jaiz wujudnya.Karena kaedah Akal menyatakan bahwasanya Wujud itu hanya ada dua.Ya'ni : 1.Wujud yang tidak menerima tiada. 2.Wujud yang menerima tiada. Yang pertama di sebut Wajibul wujud dan yang kedua di sebut Jaizul wujud atau mumkinul Wujud.Singkatnya, wujud ada yang wajib dan ada yang jaiz Jaizul wujud,ada dua macam 1.Wujud yang bertempat pada dzatnya sendiri. 2.Wujud yang berdiri/membutuhkan pada dzat yang bertempat pada dzatnya sendiri (membutuhkan dzat lain). Yang pertama di sebut DZAT JIRIM sedang yang kedua di sebut SIFAT/ARODL. Nah,kita akan melihat Jirim dan arodlnya saja karena hanya dari sinilah kita bisa menetapkan barunya alam semesta. Langkah pertama adalah mengetahui bahwa aradl adalah bukan jirim.Dia adalah selain jirim. Arad adalh sifat sedangkan jirim adalah dzat. langkah yang kedua adalah mengetahui bahwa Arad, tidak bisa berdiri dengan sendirinya.Adakah setiap orang yang berakal menyaksikan arad ada tanpa adanya jirim???. kita ambil saja contoh arodl yang sudah di maklumi tanpa susah mencari yaitu GERAK dan DIAM. Adakah sifat gerak muncul tanpa adanya jirim?.. Langkah yang ketiga adalah mengetahui bahwa ARADL tidak bisa pindah dari posisinya pada satu jirim ke jirim yang lainnya.Ketika jirim sedang bergerak kemudian berganti diam lantas gerak tersebut tidak ada pada jirim tersebut maka itu bukan berarti gerak telah berpindah.Apa alasannya?.Karena berpindah sama halnya dengan berpisah dari jirim. sedangkan itu sebagaimana keterangan tersebut diatas adalah mustahil akli. Langkah yang keempat adalah mengetahui bahwa gerak tidak bersembunyi pada jirim yang diam dan begitu sebaliknya. Apa buktinya? karena karena gerak dan diam adalah kedua sifat yang saling berlawanan. Artinya tidak bisa di katakan "jirim sedang bergerak dan diam" (secara bersamaan dalam satu zaman dan waktu). jadi mau atau tidak mau, aradl harus ADAM/tiada. Langkah yang kelima adalah mengetahu bahwa sesuatu yang Wujud telah di ketahui adamnya, tak bisa di sebut wajib wujud atau qodim. karena qodim adalah Wujud tidak menerima adam. Artinya arad yang telah kita saksikan bersama akan Adamnya/tiadanya,bukanlah qodim.Kalau bukan qodim,tentu adalah baru.begitulah hukum akal. Langkah yang keenam adalah mengetahui bahwasanya Jirim dan Aradl tidak bisa saling berpisah. Tidak boleh di katakan ada jirim tidak ada arodnya atau sebaliknya.Kalau tadi di tetapkan bahwa arod itu wajib barunya maka jirimnya tentu mengikuti. sama-sama baru (mulazamah). Langkah yang ketujuh adalah mengetahui mustahilnya hawadits tidak bermula. mengapa perlu diketahui? Karena sebagian kaum mengatakan (setelah mendengar beberapa hujjah di atas) bahwa alam ini adalah Baru yang tidak bermula. Aneh memang,tapi itulah kenyataan yang keluar dari mulut mereka kaum Falasifah,Wahhabiyyah Mujassimah,Mu'tazilah dan lain sebagainya. Mereka mengatakan bahwa sebelum gerak atau diam itu muncul,sudah ada sebelumnya."tidak ada gerak kecuali ada gerak sebelumnya dan seterusnya sampai tak terhingga.Begitu juga sesudahnya(gerak atau diam)"tidak ada gerak atau diam kecuali sesudahnya juga gerak atau diam sesamanya.Iulah yangmereka maksud dari Hawadits/baru yang tidak bermula alias QOdim. Kita katakan pada mereka"Dimanakah gerak/diam sebelumnya atau sesudahnya itu? Berpisah dari jirimnyakah? atau Bersembunyi di balik lawanya? atau menunggu sendirian tanpa jirim ?. Semua itu Mustahil bukan? Tujuh pengetahuan tersebut di kenal oleh para ulama ahli kalam ahlussunnah di sebut Matolib Sab'ah (tujuh pencarian).Di katakan bahwa barang siapa yang mengetahui matolib sab'ah tersebut maka dia selamat dari tujuh pintu neraka jahannam. Wallohul Muwaffiq.

http://naamyesss.blogspot.com/search/label/Nadzor%20Dalil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar